Kata
media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium
yang secara harfiah artinya adalah perantara / pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media
menurut batasan adalah perangkat lunak yang berisikan pesan (informasi)
pendidikan yang biasanya disajikan menggunakan peralatan.
Menurut Santoso
S. Hadidjojo adalah media yang penggunaannya dimtegrasikan dengan tujuan
dan isi pengajaran yang biasanya suda dituangkan dalam garis-garis besar
program pengajaran (GBPP) dan dimaksudkan untuk mempertinggi suatu kegiatan
belajar mengajar.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah perangkat lunak (software)
dan atau perangkat keras (hardware) yang berfungsi sebagai alat belajar
dan alat bantu belajar.
Menurut Vernon
S. Berlock dan Donald P. yang
dimaksud dengan hardware adalah The materials and equipment whict store and for
transmit instructional stimuli or content, yang berupa : over head projektor
(OHP), radio, tape recorder, televisi, vidio tape slide dan proyek film.
Sedangkan yang dimaksud dengan software adalah the stimuli (content) which are
stored and transmitted, misalnya : informasi dan cerita yang terdapat dalam
film, informas da cerita dalam slide dan OHP.
Jadi
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan
mengirim kepada penerima sehinga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat siswa dengan sedemkian rupa sehingga proses belajar dapat berlangsung
dengan baik.
2.
Konsep Dasar Penggunaan
Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah sangatlah diperlukan dan penting. Namun demikian dalam
penggunaannya haruslah mempunyai nilai praktis, sehingga benar-benar dapat
membantu berlangsungnya kegiatan belajar dengan maksimal sesua dengan tujuan
yang diharapkan. Adapun konsep yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.
Media harus dapat mengatasi berbagai keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh siswa. maksunya setiap siswa mempunyai pengalaman
belajar yang berbeda-beda, dengan adanya media harus dapat mengatasi perbedaan
pengalaman tersebut.
2.
Media dapat mengatasi ruang kelas.
Banyak hal yang sulit untuk dialami secara lansung oleh siswa di dalam kelas,
seperti objek yang terlalu besar atau terlalu sempit, gerakan-gerakan yang
diamati terlalu cepat atau lamabat. Maka dengan adanya media akan dapat
mengatasi kesukaran-kesukaran tersebut.
3.
Media memungkinkan adanya
interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan. Gejala fisik dan sosial
dapat diajak berkomunikasi dengannya.
4.
Media menghasilkan keseragaman
pengamatan, karena pengamatan yang dilakukan oleh siswa secara bersama-sama
dapat diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai denga tjua yang
diinginkan.
5.
Media dapat menanamkan konsep
dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Seperti penggunaan gambar, film,
model, dan lainnya dapat membaerikan pemahama konsep dasar yang benar sehingga
tidak terkesan verbal.
6.
media dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman
menjadi semakin luas, persepsi semakin tajam dan konsep dengan sendirinya akan
menjadi semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu
timbul.
7.
media dapat membangkitkan motivasi
dan merangsang siswa untuk belajar.
8.
media dapat memberikan pengalaman
yang integral dari suatu yang konkrit samapi kepada yang abstrak. Contoh suatu
benda atau kejadian yang tidak dapat dilihat oleh siswa akan dapat dipahami
secara konkrit dengan sebuah film tentang
hal tersebut.
3.
Kriteria Pemilihan Media
Pembelajaran
Media yang merupakan salah
satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu kecermatan da ketepatan dalam
pemilihan media agar tepat guna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan media, antara lain : tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras (hardware)
atau perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu
dalam memilih media perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Media yang dipilih hendaknya
selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan
pembelajaran merupaka komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam
pemilihan media. Sehinga dalam penetapan media harus jelas dan operasional,
spesifik, dan benar-bnar tergambar dalam bentuk prilaku (behavior)
- Aspek materi pelajaran menjadi pertimbangan yang juga penting dalam menentukan media yang akan digunakan. Sesuai atau tidaknya materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
- Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. faktor umur, integelensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pembelajaran.
- Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan begi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
- Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan hal-hal yang akan disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna.
- Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada penggunaan media yang canggih. Karena dengan media yang sederhana biaya yang dikeluarkan lebih hemat dengan hasil yang tidak kalah denga media yang menggunakan tehnologi canggih.
4. Peranan Media dan Sumber Belajar
Media dan sumber belajar yang baik adalah yang mempunyai peranan dan manfaat dalam penggunaannya. Adapun penjabarannya dapat dilihat pada pemaparan berikut:
Media dan sumber belajar yang baik adalah yang mempunyai peranan dan manfaat dalam penggunaannya. Adapun penjabarannya dapat dilihat pada pemaparan berikut:
1. Peranan media
pembelajaran
Ada beberapa
peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:
a.
Media pembelajaran mengatasi perbedaan
pengalaman pribadi peserta didik.
b. Media
pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c. Mengamati benda
yang terlalu kecil.
d. Mengamati benda
yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
e. Mengamati suara
yang halus untuk didengar.
f. Mengamati
peristiwa-peristiwa alam.
g. Media
pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di
atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu
mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran berperan untuk
mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
2.
Peranan Sumber Belajar
Sama halnya seperti media pembelajaran, sumber belajar
juga memiliki peranan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Menjembatani anak atau siswa dalam
memperoleh pengetahuan (belajar).
b. Mentransmisi
rangsangan atau informasi kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi dalam
konteks ini mempunyai dimensi banyak dan dapat dikaitkan dengan
pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”;
pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu mengorganisasi
dimensi sumber belajar.
3.
Manfaat media belajar
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah
memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar
secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran
seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
1.
Penyampaian materi pembelajaran dapat
diseragamkan.
2. Guru mungkin
mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media,
penafsiran yang beraneka ini dapat direduksi, sehingga materi tersampaikan
secara seragam.
3. Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik.
4. Media dapat
menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual),
sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun prosedur yang
bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
5. Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif.
6. Jika dipilih
dan dirancang dengan benar, maka media dapat membantu guru dan siswa melakukan
komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung
berbicara “satu arah” kepada siswa.
7. Jumlah waktu
belajar dapat dikurangi.
8. Seringkali
terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar.
Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka
memanfaatkan media dengan baik.
9. Kualitas
belajar siswa dapat lebih ditingkatkan
10. Penggunaan
media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien, tetapi juga
membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
11. Proses
pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
12. Media
pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di
mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung pada keberadaan guru.
13. Sikap positif
siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
14. Dengan media,
proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan
dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu.
15. Peran guru
dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
16. Dengan media,
guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun justru dapat mengurangi
penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih
banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan, dan sebagainya.
4.
Manfaat sumber belajar
1. Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan
membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
2. Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a)
mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3. Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan
program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan
pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber
belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5. Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran
yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b)
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu
menembus batas geografis.
DAFTAR PUSTAKA
http://jemarimahasiswa.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-konsep-ciri-ciri-fungsi_18.html
DAFTAR PUSTAKA
D. bahri Syaiful
dan Zen Aswan, Media Pembelajaran, Jakarta:Ciputat Pers, 2002.
Nana Sujana, dan
A. Rifai MP. Media Pembelajaran, Bandung : 1991
Usman
Basyiruddin M., Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002.
Subroto, Televisi
Sebagai Media Pembelajaran, Penerbit : Buta wacana.
http://eprints.uny.ac.id/9432/12/12%20BAB%20II-08503247004.pdf http://jemarimahasiswa.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-konsep-ciri-ciri-fungsi_18.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar